Tanda baca adalah symbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang
tergantung pada pilihan penulis.
Macam-macam tanda baca dan
fungsinya:
1. Titik (.)
Berfungsi
untuk menandai akhir kalimat berita, untuk keperluan singkatan, gelar , dan
angka-angka.
Contoh: Andi
tinggal di Solo. Dr. (Dokter), 10.000 , dst. (dan seterusnya)
2. Koma (,)
Berfungsi
untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga
untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
Contoh: Ibu
membeli wortel, tomat, dan bayam.
3. Tanda ((..)) kurung
Berfungsi
untuk menjelaskan suatu istlah yang belum banyak diketahui oleh khalayak.
Contoh: Bagian
keuangan sudah selesai menyusun anggran tahunan kantor yang akan dibahas dalam
RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham) besok.
4. Tanda (‘) kutip Satu
Berfungsi
untuk mengasosiasikan suara istilah.
Contoh:
Nanda adalah salah satu siswa terpandai
‘paling pandai’ dikelas.
5. Tanda (“…”) petik
Berfungsi
untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.
Contoh: Paman berkata, “Ana berangkat hari ini”.
6. Tanda (!) seru
Berfungsi
untuk menegaskan, member peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut
perlu untuk diperhatikan.
Contoh:
Bersihkan kamar itu sekarang!
7. Tanda (?) tanya
Berfungsi
untuk melengkapi kalimat Tanya.
Contoh: Kamu sedang apa?
8. Tanda (…-…) hubung
Berfungsi
untuk menghubung penggalan kata, kata ulang, tentang suatu nilai.
Contoh: Anak-anak , se-Indonesia
9. Titik dua (:)
Berfungsi
untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Contoh:
Buku, pensil, pulpen, penghapus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar